Bekal Derby Italia
TURIN - Juventus masih mampu menjaga catatan bersih alias belum pernah kalah di pentas Serie A Italia. Fiorentina yang melawat ke Juventus Stadium kemarin dini hari WIB pun dipaksa pulang dengan tangan hampa setelah ditundukkan dengan skor tipis 1-2 (0-1). Tuan rumah sudah unggul ketika laga baru berjalan 13 menit lewat Leonardo Bonucci. Tapi, Fiorentina yang tertekan sepanjang babak pertama, mampu menyamakan skor lewat Stevan Jovetic (57’). Alessandro Matri akhirnya menjadi penentu kemenangan tuan rumah di menit ke-65. Tambahan tiga poin pada laga kemarin kembali menempatkan Juve di puncak klasemen dengan koleksi 16 poin. Nyonya Tua -julukan Juve- unggul satu poin dari Udinese. Jika Udinese dini hari tadi mampu menaklukkan Napoli, Juve pun harus kembali tergusur. Kemenangan akhirnya kembali mereka raih setelah dalam dua partai sebelumnya selalu berakhir imbang. “Saya meminta para pemain agar tetap menjaga kerja bagusnya setelah performa bagus di babak pertama,” ungkap Antonio Conte, pelatih Juve, seperti dikutip Sportinglife. “Memang ada beberapa kekecewaan karena gagal memanfaatkan peluang. Tapi, akhirnya kami memenangkan pertandingan atas Fiorentina dan kembali berkuasa. Para pemain pantas mendapatkan pujian atas kemenangan itu,” kata Conte. Setelah kemenangan itu, Conte pun langsung menatap pertandingan berikutnya. Ya, mereka akan menghadapi derby d’Italia melawan rival abadinya Inter Milan (29/10). Apalagi, Juve nantinya akan berstatus sebagai tamu. “Inter tim hebat dan punya skuad yang tangguh. Makanya, pikiran saya langsung tertuju kepada mereka. Faktanya, seusai pertandingan, saya langsung mengingatkan para pemain bahwa berikutnya akan menghadapi Inter, kami tidak boleh menyia-nyiakan waktu,” jelasnya. Senada dengan Conte, sang penentu kemenangan Alessandro Matri menilai mereka memang pantas menang atas Fiorentina. “Kalau kami terus berkonsentrasi penuh seperti pertandingan itu, maka sulit mengalahkan kami,” kata Matri, seperti dikutip Sky Sport Italia. Kalau saja kiper Fiorentina Artur Boruc tidak bermain gemilang, bisa-bisa Juve menang dengan jumlah gol yang jauh lebih besar. Sebab, selain peluang Matri, masih ada peluang emas yang dimiliki Mirko Vucinic serta Simone Pepe. Boruc mencatat 12 penyelamatan. Ketika Juve merayakan kemenangannya, Fiorentina pulang dengan kepala tertunduk. Apalagi, sudah lima pertandingan beruntun mereka tidak pernah menang. Makanya, mereka sekarang terpuruk di peringkat ke-12 dengan sembilan poin dari delapan laga. “Babak pertama itu bukan pertandingan. Juventus menghabisi kami dan bisa saja kami dibabat 3-0. Untunglah, itu tidak terjadi. Kami bermain seperti orang ketakutan dan tanpa karakter,” ketus Sinisa Mihajlovic, seperti dikutip Football Italia. Permainan Fiorentina baru membaik pada babak kedua setelah masukannya Alberto Gilardino menggantikan Alessio Cerci. “Gilardino membuat kami lebih berbahaya, tapi dia belum 100 persen fit, dan tidak bermain selama satu bulan terakhir,” kata Mihajlovic. Selain Gilardino, Fiorentina memiliki Juan Manuel Vargas dan Houssine Kharja yang juga tidak fit. Mereka sempat bermain sebelum ditarik keluar pada babak kedua. “Saya berharap punya 11 orang Valon Behrami di lapangan. Dia pekerja keras dan fit,” kata tactician (pelatih) asal Serbia itu. (ham)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: